Energi Terbarukan
Sementara permintaan energi semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan pembangunan yang terus berkembang. Disamping itu ketidaksesuaian antara lokasi sumberdaya energi dengan daerah pengguna energi serta infrastruktur di berbagai tempat yang minim telah menyebabkan keterbatasan akses masyarakat terhadap energi. Selain itu, kesenjangan pendapatan masyarakat yang cukup tinggi semakin menambah kompleksitas permasalahan di sektor energi.
Ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil terutama minyak bumi menimbulkan kekhawatiran mengingat energi tersebut bukan energi yang terbarukan. Dengan tingkat eksploitasi yang dilakukan saat ini tanpa penemuan cadangan baru yang signifikan serta kapasitas kilang yang cenderung stagnan, akan menyebabkan jumlah cadangannya di dalam negeri semakin menipis.
Cadangan Energi Fosil Indonesia 2008
Energi Fosil | Sumber Daya | Cadangan | Produksi | Rasio Cadangan/Produksi* |
Minyak Bumi | 56,6 Milyar Barel | 8,4 Milyar Barel** | 348 Juta Barel | 24 |
Gas Bumi | 334,5 TSCF | 165 TSCF | 2,79 TSCF | 59 |
Batubara | 90,5 Milyar ton | 18,7 Milyar ton | 201 Juta ton | 93 |
CBM (Gas) | 453 TSCF | – | – | – |
* Tidak ada temuan cadangan baru; ** Termasuk blok Cepu
Sumber: Presentasi Menteri ESDM, 11 April 2008
Di sisi lain, potensi energi terbarukan seperti biomasa, panas bumi, energi surya, energi air, dan energi angin cukup besar. Hanya saja sampai saat ini pemanfaatannya masih sangat terbatas. Hal ini antara lain disebabkan oleh harga energi terbarukan yang belum kompetitif bila dibandingkan dengan harga energi fosil yang masih disubsidi, penguasaan teknologi yang rendah sehingga nilai impornya tinggi, keterbatasan dana untuk penelitian, pengembangan, maupun investasi dalam pemanfaatan energi terbarukan serta infrastruktur yang kurang memadai.
Cadangan Energi Non Fosil Indonesia 2008
Energi Non Fosil | Sumber Daya | Setara | Kapasitas Terpasang |
Tenaga Air | 845 Juta SBM | 75,67 GW | 4,2 GW |
Panas Bumi | 219 Juta SBM | 27,00 GW | 1,04 GW |
Mini/Mikro Hidro | 0,45 GW | 0,45 GW | 0,084 GW |
Biomasa | 49,81 GW | 49,81 GW | 0,3 GW |
Tenaga Surya | 4,80 kWh/m2/day | 0,008 GW | |
Tenaga Angin | 9,29 GW | 9,29 GW | 0,0005GW |
Sumber: Presentasi Menteri ESDM, 11 April 2008.
Selama ini energi terbarukan lebih banyak dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik mengingat listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting baik sebagai penerangan dirumah-rumah maupun untuk menggerakkan industri. Namun demikian, ada juga beberapa jenis energi terbarukan yang dikonsumsi secara langsung walaupun jumlahnya masih sangat sedikit. Padahal pengembangan energi terbarukan merupakan salah satu solusi penting bagi keberlanjutan pembangunan khususnya sektor energi.(Indrasari Wardhani)